Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

9 Alasan Bisnis di Asia Pasifik Harus Segera Prioritaskan Privileged Access Management (PAM)

9 Alasan Bisnis di Asia Pasifik Harus Segera Prioritaskan Privileged Access Management (PAM) - Di dunia siber, kredensial akses ibarat kunci pintu masuk ke perusahaan. Siapapun yang memilikinya bisa masuk dan mengakses sistem penting. Karena itu, sekadar menyimpan atau mengamankan kredensial tidak cukup — kita juga harus memastikan hanya orang yang tepat yang menggunakannya, di waktu yang tepat, dan untuk tujuan yang benar.

Seperti kata mantan CEO Intel, Dr. Andrew Grove, “Hanya yang paranoid yang bisa bertahan.” Di tengah maraknya ancaman siber saat ini, prinsip itu semakin relevan. Pendekatan Zero Trust, di mana tidak ada akses yang dianggap aman tanpa verifikasi, bukan lagi pilihan — ini adalah keharusan.

9 Alasan Bisnis di Asia Pasifik Harus Segera Prioritaskan Privileged Access Management (PAM)


Khususnya di kawasan Asia Pasifik, berbagai pelanggaran data berskala besar di sektor finansial, mulai dari Australia, Jepang hingga Singapura, telah mengekspos kerentanan sistem dan bocornya data penting. Meski banyak organisasi sudah meningkatkan keamanan siber, masih ada satu celah besar yang sering diabaikan: kurangnya penerapan Privileged Access Management (PAM).

Baca juga:Review Kamera Realme 12 Pro+ 5G: Sehebat Apa Lensa Periskop 3x Termurah?

Banyak perusahaan ragu berinvestasi di PAM karena menganggapnya mahal atau kompleks. Namun, teknologi PAM modern justru menawarkan efisiensi, keamanan, dan visibilitas yang jauh lebih baik, sekaligus lebih mudah diterapkan.

Berikut 9 alasan mengapa bisnis di Asia Pasifik harus segera mengutamakan PAM:

1. Visibilitas Penuh Terhadap Akses di Jaringan

Tanpa PAM, karyawan bisa dengan mudah memiliki hak akses berlebih yang tidak mereka butuhkan. Ini memperbesar potensi serangan dan menyulitkan deteksi aktivitas mencurigakan. Dengan PAM, tim TI dapat memantau siapa yang mengakses apa, kapan, dan bagaimana. Fitur seperti real-time session monitoring memudahkan deteksi dini dan respons cepat.

2. Mencegah Penyalahgunaan Akses Istimewa

Penyalahgunaan hak akses istimewa, terutama oleh orang dalam, adalah ancaman serius yang kerap luput dari perhatian. PAM membantu mengontrol dan memonitor sesi dengan akses sensitif, sehingga mencegah aktivitas tidak sah.

3. Mempermudah Kepatuhan Regulasi

Beragam regulasi seperti HIPAA, PCI DSS, SOX, hingga aturan lokal di Asia Pasifik mewajibkan prinsip least-privilege dan jejak audit yang jelas. PAM mempermudah penerapan prinsip ini serta menyediakan catatan audit terpusat.

4. Meningkatkan Produktivitas TI dan Karyawan

PAM modern mengurangi waktu yang dihabiskan tim TI untuk mengatur akun atau mengatur ulang kredensial secara manual. Dengan dasbor terpusat dan manajemen kata sandi otomatis, akses menjadi lebih aman dan efisien.

5. Mengurangi Kesalahan Konfigurasi yang Mahal

Konfigurasi manual sering kali menyebabkan akses berlebih. PAM mengotomatisasi pemberian akses sesuai kebijakan, meminimalisir kesalahan yang bisa membuka celah bagi peretas.

6. Memperkecil Permukaan Serangan

Setiap akun tak terpakai atau akses berlebih adalah titik rawan. PAM membatasi akses hanya untuk yang diperlukan, serta mengintegrasikan manajemen kata sandi kuat untuk mencegah penyalahgunaan.

Baca juga:Realme Buds T200 Lite Review, TWS Murah Ngebas yang Worth It Banget!

7. Membantu Menahan Dampak Pelanggaran

Jika terjadi pelanggaran keamanan, PAM membatasi pergerakan lateral penyerang dengan menerapkan prinsip least-privilege. Ini membuat penyebaran serangan lebih sulit dan dampak bisa diminimalisir.

8. Memperkuat Profil Asuransi Siber

Asuransi siber kini mensyaratkan kontrol keamanan yang ketat. Penerapan PAM menunjukkan kesiapan organisasi dalam mengelola risiko, sehingga membantu mendapatkan perlindungan asuransi dan potensi penurunan premi.

9. Menekan Biaya Keamanan Jangka Panjang

PAM berbasis cloud saat ini lebih terjangkau dan mudah diterapkan dibanding solusi lama. Selain melindungi aset penting, PAM juga mengurangi kebutuhan pengawasan manual dan memperkuat kesiapan menghadapi audit, sehingga efisien secara finansial.

Tips Memilih Solusi PAM yang Tepat

Tidak semua PAM diciptakan sama. Pastikan solusi yang Anda pilih memiliki:

  • Zero Trust Architecture – Jangan pernah berasumsi bahwa akses aman. Selalu verifikasi setiap permintaan akses baik dari manusia maupun mesin.
  • Berbasis Cloud – Untuk mendukung lingkungan kerja hybrid, solusi PAM harus cloud-native, mudah diakses, scalable, dan efisien tanpa infrastruktur tambahan.
  • Implementasi Cepat – Pilih solusi yang cepat dipasang tanpa perangkat keras tambahan atau integrasi kompleks.

Lindungi Hak Akses, Amankan Bisnis Anda

Hak akses istimewa adalah pedang bermata dua — penting tapi berisiko jika dikelola sembarangan. Di Asia Pasifik yang makin digital dan rawan serangan, mengabaikan PAM bisa berujung fatal, dari serangan siber, denda regulasi, hingga rusaknya reputasi.

Dengan berinvestasi pada solusi PAM berbasis Zero Trust, organisasi tidak hanya melindungi aset digital, tetapi juga membangun ketahanan jangka panjang dalam menghadapi lanskap ancaman siber yang terus berkembang.

Oleh Takanori Nishiyama, Senior Vice President APAC & Japan Country Manager, Keeper Security

Anda mungkin suka:Review Kamera Realme GT 7T dengan Sensor Sony IMX896, Sebagus Ini?

Post a Comment for "9 Alasan Bisnis di Asia Pasifik Harus Segera Prioritaskan Privileged Access Management (PAM)"