TERBANG LAGI! Bitcoin Tembus US$92.000 Didukung Dua Raksasa Wall Street: Goldman Sachs dan Vanguard Akhirnya "Menyerah" pada Kripto
TERBANG LAGI! Bitcoin Tembus US$92.000 Didukung Dua Raksasa Wall Street: Goldman Sachs dan Vanguard Akhirnya "Menyerah" pada Kripto - Setelah sempat tertekan hebat yang memicu likuidasi besar-besaran senilai lebih dari US $250 juta, harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan taringnya. Selasa malam hingga Rabu pagi waktu Indonesia, harga BTC berhasil melonjak dan menembus level psikologis US $92.000.
Kenaikan impresif ini bukan sekadar rebound teknikal, melainkan didorong oleh derasnya arus masuk institusi keuangan global yang selama ini dikenal skeptis, yang kini mulai merangkul Bitcoin secara terbuka.
Institusi Wall Street Membuka Pintu Akses Bitcoin
Dua keputusan strategis dari raksasa keuangan global menjadi katalis utama penguatan Bitcoin kali ini:
Baca juga:Realme Buds T200 Lite Review, TWS Murah Ngebas yang Worth It Banget!
- Goldman Sachs Akuisisi Penerbit ETF Bitcoin: Goldman Sachs dikabarkan mengakuisisi Innovator Capital Management senilai sekitar US$2 miliar. Innovator adalah penerbit ETF yang menyediakan akses Bitcoin bagi investor tradisional. Akuisisi ini menegaskan komitmen Goldman Sachs untuk menguasai ekosistem produk investasi Bitcoin yang teregulasi.
- Vanguard dan Bank of America "Menyerah": Vanguard, yang bertahun-tahun menolak aset digital, kini resmi membuka akses perdagangan ETF Bitcoin di platform-nya bagi puluhan juta klien mereka. Langkah ini sejalan dengan perubahan kebijakan Bank of America, yang memperbolehkan 15.000 penasihat keuangannya memberikan rekomendasi alokasi Bitcoin sebesar 1–4 persen kepada nasabah.
"Penerimaan institusi besar menjadi faktor utama dalam kenaikan Bitcoin. Langkah Goldman Sachs, Vanguard, hingga Bank of America membuka akses lebih luas terhadap produk berbasis Bitcoin telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto,” jelas Antony Kusuma, Vice President INDODAX.
Rebound Cepat Pasca Likuidasi Besar
Selain dukungan institusi, pasar menunjukkan dinamika pemulihan yang cepat setelah koreksi tajam. Setelah harga terkoreksi ke area US$83.800–84.000 dan memicu likuidasi, minat beli (buying interest) yang kuat langsung muncul.
“Volume perdagangan global meningkat signifikan dalam 24 jam. Rebound ini menunjukkan respons cepat pasar terhadap level support yang cukup kuat,” tambah Antony.
Menanti Kebijakan The Fed dan Saran Investasi
Saat ini, fokus pasar global juga tertuju pada pertemuan The Fed pada 9–10 Desember 2025, dengan ekspektasi adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin. Kebijakan moneter yang lebih longgar secara historis akan mendorong minat pada aset berisiko, termasuk Bitcoin.
Antony Kusuma menegaskan bahwa meskipun volatilitas masih tinggi, adopsi institusional yang semakin kuat adalah sinyal positif jangka panjang. Ia mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati:
"Investor kripto tetap perlu berhati-hati, tidak FOMO, serta menggunakan strategi investasi jangka panjang seperti dollar-cost averaging (DCA) dan manajemen risiko yang disiplin,” tutupnya.
Anda mungkin suka:Review Kamera ZTE Blade V50 Design Berkekuatan 50MP, Kayak Gini Hasil Fotonya…
Post a Comment for "TERBANG LAGI! Bitcoin Tembus US$92.000 Didukung Dua Raksasa Wall Street: Goldman Sachs dan Vanguard Akhirnya "Menyerah" pada Kripto"