Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dorong Indonesia Jadi Pemimpin Panas Bumi Dunia, PGE Pamerkan Inovasi “Beyond Electricity” di IIGCE 2025

Dorong Indonesia Jadi Pemimpin Panas Bumi Dunia, PGE Pamerkan Inovasi “Beyond Electricity” di IIGCE 2025 - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) kembali menunjukkan komitmennya untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin panas bumi dunia. Melalui partisipasinya di ajang The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025, PGE menghadirkan sederet inovasi dan kolaborasi strategis yang tidak hanya berfokus pada produksi listrik, tetapi juga pada pemanfaatan panas bumi untuk kehidupan masyarakat — sejalan dengan konsep “Beyond Electricity.”

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menegaskan bahwa PGE memiliki peran strategis dalam mendorong pemanfaatan energi panas bumi di Tanah Air.

Dorong Indonesia Jadi Pemimpin Panas Bumi Dunia, PGE Pamerkan Inovasi “Beyond Electricity” di IIGCE 2025


“Sebagai perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, kehadiran kami di IIGCE 2025 menjadi wujud nyata komitmen PGE dalam mendukung transisi energi bersih. Kami ingin mengedukasi publik bahwa panas bumi bukan sekadar sumber listrik, tetapi juga solusi berkelanjutan untuk masa depan energi Indonesia,” ujar Julfi.

Pamerkan Teknologi Terkini dan Proyek Strategis

Dalam ajang yang digelar selama tiga hari ini, PGE menampilkan berbagai teknologi modern yang menjadi tulang punggung operasionalnya. Salah satunya adalah Geoflowtest, perangkat portabel karya insan PGE yang mampu menguji kapasitas produksi sumur panas bumi secara real-time.

Baca juga:Review Meizu M6: Masih Layak Beli?

PGE juga memamerkan progres proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terbaru, termasuk PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas mencapai 230 MW. Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PGE untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung target Net Zero Emission 2060.

Inovasi “Beyond Electricity”: Panas Bumi untuk Kehidupan

Tidak hanya fokus pada energi listrik, PGE memperluas pemanfaatan panas bumi melalui konsep Beyond Electricity. Melalui pendekatan ini, energi panas bumi dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai produk bernilai tambah seperti pupuk, gula aren, furnitur daur ulang, hingga produk lokal seperti kopi arabika Canaya dan kopi robusta Beloe Klasik.

Kedua varian kopi ini dihasilkan dari proses produksi yang memanfaatkan panas bumi di PLTP Kamojang dan PLTP Ulubelu — sebuah contoh nyata pemanfaatan energi bersih dalam kegiatan ekonomi masyarakat.

Langkah inovatif ini mendapatkan apresiasi dari Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng., IPU, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.

“Masyarakat harus tahu bahwa panas bumi tidak hanya untuk listrik, tapi juga bermanfaat langsung bagi masyarakat. PGE telah menunjukkan contoh nyata bagaimana energi panas bumi bisa memberi nilai tambah bagi bangsa,” ujar Eniya dalam keynote session IIGCE 2025.

Luncurkan Pilot Project Green Hydrogen di Ulubelu

Salah satu sorotan utama PGE di IIGCE 2025 adalah pengenalan pilot project green hydrogen di Ulubelu, yang baru saja memasuki tahap groundbreaking pada 9 September 2025. Proyek ini memanfaatkan pasokan listrik 300 MW dari PLTP Ulubelu Unit 3 untuk memproduksi hingga 100 kg green hydrogen per hari.

Baca juga:Poco X3 GT Review, Hape 5G Serba Kencang Bertenaga Dimensity 1100

Dijadwalkan beroperasi pada kuartal III 2026, proyek ini akan menjadi pusat riset dan pengembangan teknologi green hydrogen pertama di Indonesia, yang mencakup aspek teknologi, regulasi, dan model bisnis. Targetnya, hydrogen hijau dari proyek ini dapat dipasarkan secara komersial pada 2033.

Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani, menegaskan pentingnya proyek ini dalam peta energi masa depan Indonesia.

“Inisiatif ini tidak hanya akan memperluas bisnis PGE, tetapi juga menempatkan panas bumi sebagai tulang punggung ekonomi hidrogen nasional. Ini langkah besar yang menandai kesiapan Indonesia memimpin transisi energi global,” jelasnya.

Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Ekosistem Energi Hijau

Dalam momentum IIGCE 2025, PGE juga menandatangani dua kerja sama penting — Komitmen Kolaborasi dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan Joint Study Agreement dengan PT Pertamina Energy Terminal. Keduanya bertujuan membangun rantai pasok dan infrastruktur green hydrogen yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Julfi menambahkan, “Transisi energi tidak bisa dilakukan sendirian. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Bersama Pertamina Group dan mitra strategis lainnya, kami ingin membangun ekosistem panas bumi dan hidrogen hijau yang kuat, efisien, dan bernilai ekonomi tinggi bagi Indonesia.”

Anda mungkin suka:Lenyes S105 Review: Speaker Bluetooth Murah, Ringkas, dan Ngebass!

Post a Comment for "Dorong Indonesia Jadi Pemimpin Panas Bumi Dunia, PGE Pamerkan Inovasi “Beyond Electricity” di IIGCE 2025"