Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bitcoin Anjlok di Tengah Likuidasi Besar-Besaran, Investor Disarankan Terapkan Strategi DCA

Bitcoin Anjlok di Tengah Likuidasi Besar-Besaran, Investor Disarankan Terapkan Strategi DCA - Pasar aset kripto kembali bergejolak. Dalam 24 jam terakhir, total posisi perdagangan yang terlikuidasi mencapai lebih dari US$1,13 miliar atau sekitar Rp19 triliun, menjadikannya salah satu likuidasi terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Mayoritas berasal dari posisi long, menandakan banyak investor optimistis yang akhirnya harus menutup posisi karena tekanan harga yang meningkat.

Menurut data CoinGlass, total likuidasi posisi long mencapai US$1,01 miliar, dengan Ethereum (ETH) menyumbang sekitar US$365 juta dan Bitcoin (BTC) sebesar US$262 juta. Harga Bitcoin sendiri turun 2% dalam sehari terakhir, sempat menembus di bawah US$109.400, sementara ETH terkoreksi ke kisaran US$3.900.

Bitcoin Anjlok di Tengah Likuidasi Besar-Besaran, Investor Disarankan Terapkan Strategi DCA


Aset kripto lain pun ikut tertekan — Dogecoin (DOGE) anjlok lebih dari 4%, XRP turun 4%, dan Solana (SOL) melemah hingga 5%. Akibatnya, total kapitalisasi pasar kripto global terkoreksi hampir 3%, berada di level US$3,7 triliun.

Baca juga:Review Kamera Poco F3 Berkekuatan 48MP dengan Sensor Sony IMX582

Likuidasi Besar Bukan Akhir, Tapi Peluang

Meski pasar sedang dalam tekanan, VP INDODAX Antony Kusuma menilai kondisi ini bukan semata kabar buruk. Ia justru melihatnya sebagai momentum yang bisa dimanfaatkan investor jangka panjang.

“Volatilitas tinggi seperti sekarang memang menantang, tetapi juga membuka peluang akumulasi aset. Investor yang berorientasi jangka panjang bisa mulai membeli secara bertahap di level harga rendah,” jelas Antony.

Menurutnya, data on-chain menunjukkan cadangan Bitcoin di bursa turun ke 2,4 juta BTC, level terendah sepanjang tahun ini. Hal ini menandakan banyak investor memilih menyimpan BTC di wallet pribadi, bukan menjualnya — sinyal kuat bahwa kepercayaan terhadap Bitcoin jangka panjang tetap solid.

Dampak Suku Bunga dan Sentimen Pasar

Antony menjelaskan bahwa penurunan harga Bitcoin pasca-pemangkasan suku bunga Federal Reserve merupakan hal yang wajar dalam siklus pasar.

“Biasanya, setelah fase koreksi seperti ini, pasar akan masuk ke periode konsolidasi sebelum mengalami kenaikan baru,” ujarnya.

Meski tekanan jual masih terasa, Antony menegaskan dukungan dari institusi besar dan kejelasan regulasi global menjadi fondasi yang memperkuat prospek jangka panjang industri kripto.

Strategi DCA Jadi Pilihan Cerdas

Dalam situasi pasar penuh fluktuasi, Antony menyarankan investor untuk tetap disiplin menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) — yaitu membeli aset kripto dalam jumlah tetap secara berkala, tanpa terlalu memedulikan naik-turunnya harga harian.

“Strategi DCA membantu investor mengurangi risiko akibat volatilitas. Dengan membeli secara bertahap, mereka bisa mendapatkan rata-rata harga yang lebih baik dalam jangka panjang,” jelasnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya diversifikasi portofolio dan manajemen risiko agar investor tidak terlalu terpukul oleh pergerakan tajam satu aset saja.

“Volatilitas adalah bagian alami dari pasar kripto. Namun bagi investor yang sabar dan konsisten, kondisi seperti sekarang justru menjadi peluang emas,” tutup Antony.

Anda mungkin suka:Review Kamera Poco X3 GT 64MP dengan Sensor OmniVision OV64B

Post a Comment for "Bitcoin Anjlok di Tengah Likuidasi Besar-Besaran, Investor Disarankan Terapkan Strategi DCA"