Global Anti-Scam Summit (GASS) Asia 2025 Kembali ke Singapura, Perkuat Koalisi Regional Lawan Penipuan Digital
Global Anti-Scam Summit (GASS) Asia 2025 Kembali ke Singapura, Perkuat Koalisi Regional Lawan Penipuan Digital - Jaringan penipuan digital di Asia Tenggara semakin terkoordinasi lintas negara. Menanggapi ancaman ini, Global Anti-Scam Alliance (GASA) kembali menggelar Global Anti-Scam Summit (GASS) Asia 2025 pada 2–3 September mendatang di Singapura.
Ajang internasional ini akan mempertemukan lebih dari 1.200 pemimpin industri, pembuat kebijakan, serta lembaga penegak hukum dari lebih 60 negara, baik secara langsung maupun daring, untuk merumuskan strategi konkret menghadapi penipuan online yang kian masif.
“Penipuan bukan lagi insiden terpisah, melainkan ancaman sistemik lintas batas. Peran GASA adalah menyambungkan titik-titik, bukan hanya antar sektor, tapi juga antarnegara, untuk menciptakan infrastruktur bersama yang memungkinkan aksi lebih cepat dan cerdas,” ujar Jorij Abraham, Managing Director GASA.
Keanggotaan GASA Tumbuh Pesat
Keanggotaan GASA secara global meningkat dua kali lipat. Chapter GASA Singapura kini memiliki lebih dari 100 anggota, termasuk raksasa global seperti Amazon, Google, MasterCard, Meta, dan Microsoft, bersama dengan regulator, penegak hukum, dan organisasi masyarakat sipil. Singapura dipandang sebagai laboratorium strategis untuk uji coba kebijakan anti-penipuan, teknologi baru, hingga koordinasi lintas sektor, menjadikannya pusat kolaborasi regional.
Baca juga:Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC Review, Laptop yang Cocok untuk Kreator Konten!
Dalam setahun terakhir, GASA juga memperluas kehadirannya di Asia Tenggara dengan mendirikan chapter di Filipina dan Indonesia. Kedua negara ini memiliki ekosistem digital yang tumbuh pesat dan masyarakat yang sangat mobile-first, sehingga rawan menjadi sasaran penipuan daring.
Di Indonesia, chapter dipimpin oleh Reski Damayanti, Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison. Menurut Laporan Scam Asia 2024 GASA, sebanyak 65% masyarakat Indonesia menerima percobaan penipuan setiap minggu, mulai dari SMS phishing, lowongan kerja palsu, hingga investasi bodong. Fokus chapter Indonesia adalah berbagi intelijen lintas industri, meningkatkan edukasi publik, dan mempererat kerja sama dengan otoritas nasional.
Di Filipina, chapter dipimpin bersama oleh Irish Salandanan-Almeida, Chief Privacy Officer Globe Telecom, dan Derick Ohmar Adil, Head of AI & Privacy Governance Globe Telecom. Sebagai salah satu penyedia layanan digital terbesar, Globe telah aktif memblokir SMS berbahaya secara masif serta menjalankan kampanye edukasi.
“Chapter baru ini bukan sekadar perpanjangan lokal. Mereka adalah pijakan strategis di pasar penting, di mana digitalisasi menjadi penggerak kesejahteraan, namun juga rentan dimanfaatkan penipu. Dengan melibatkan pemain nasional seperti Indosat dan Globe, model GASA tertanam langsung ke jantung ekosistem digital tiap negara,” ujar Rajat Maheshwari, Ketua GASA Singapore Chapter.
Global Signal Exchange: Data Jadi Senjata Utama
Lebih dari 35 organisasi kini berkontribusi pada Global Signal Exchange (GSE), pusat data global untuk berbagi sinyal ancaman penipuan secara real-time, mulai dari URL, domain, alamat IP, hingga email berbahaya. Sejak diluncurkan pada Januari 2025, data yang terkumpul melonjak dari 40 juta menjadi 370 juta sinyal. Saat ini, lebih dari 230 organisasi sudah bergabung atau dalam proses bergabung.
Agenda Penting GASS Asia 2025
Beberapa sorotan agenda meliputi:
- Fireside Chat bersama Tan Kiat How, Senior Minister of State, Ministry of Digital Development Singapura
- Peluncuran Laporan Scam Asia Tenggara oleh Rajat Maheshwari
- Diskusi panel mendalam tentang tipologi penipuan regional, strategi penegakan hukum, hingga taktik pemberantasan lintas batas
- Sesi INTERPOL tentang operasi kejahatan siber di Asia
- Paparan PBB terkait jaringan perdagangan manusia yang terhubung dengan pusat penipuan di Asia
- Presentasi Paul Raffile tentang pemerasan siber, penipuan impersonasi, dan celah perlindungan korban digital
- Anti-Scam Pitch Room, menampilkan inovasi nyata dalam deteksi dan pencegahan penipuan
Dengan partisipasi luas dari sektor publik dan swasta, GASS Asia 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat koalisi regional melawan penipuan digital, serta menempatkan Asia Tenggara di garda depan perlindungan konsumen global.
Anda mungkin suka:Asus ROG Zephyrus G14 GA403UV Review, Performa Buas dalam Kemasan Ringkas
Post a Comment for "Global Anti-Scam Summit (GASS) Asia 2025 Kembali ke Singapura, Perkuat Koalisi Regional Lawan Penipuan Digital"