Mandragora, Opera Dunia Pertama yang Dibantu AI Resmi Tayang di Mariinsky Theatre
Mandragora, Opera Dunia Pertama yang Dibantu AI Resmi Tayang di Mariinsky Theatre - Dunia seni pertunjukan mencatat sejarah baru. Opera mistis "Mandragora" resmi tayang perdana pada 19 Juni di New Stage Mariinsky Theatre, St. Petersburg, menjadikannya opera pertama di dunia yang diselesaikan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pertunjukan ini menjadi sorotan utama dalam Festival Musik Stars of the White Nights ke-33, dan menandai era baru kolaborasi antara seni dan teknologi.
“Mandragora adalah hasil kerja sama antara banyak pihak: musisi hebat Peter Dranga, maestro Valery Gergiev, para seniman Mariinsky, serta AI dari Sber. Bayangkan betapa lama biasanya menyusun partitur untuk orkestra besar—AI kini membantu mempercepat proses itu, sehingga para seniman bisa lebih fokus pada ekspresi dan kreativitas," kata Presiden Sberbank, German Gref.
Berasal dari Gagasan Tchaikovsky, Disempurnakan oleh AI
Mandragora merupakan proyek ambisius yang awalnya digagas oleh Pyotr Tchaikovsky dan sahabatnya, ahli botani Sergey Rachinsky. Lebih dari satu abad kemudian, karya ini dihidupkan kembali oleh komposer Peter Dranga, dibantu oleh rangkaian teknologi AI milik Sberbank:
Baca juga:Menguji Performa Realme GT 7T Bertenaga Dimensity 8400 Max, Sekencang Apa?
- GigaChat menyusun dan menyempurnakan libretto
- SymFormer menggubah elemen musik
- Kandinsky merancang visual dan tata panggung
Seluruh proses kreatif berlangsung di bawah kendali artistik ketat dan tetap setia pada gaya musik serta estetika zaman Tchaikovsky.
Perayaan Warisan Tchaikovsky, Inovasi untuk Masa Depan
Penayangan perdana ini bertepatan dengan peringatan 185 tahun kelahiran Tchaikovsky, menjadikannya bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga kelanjutan dari warisan musikal sang maestro. Kembali digelar di St. Petersburg, kota yang menjadi pusat kehidupan dan karya Tchaikovsky, Mandragora kini resmi masuk dalam repertoar Mariinsky Theatre untuk musim 2025–2026.
“Kami sedang menjajal langkah baru bersama mitra kami dari Sberbank untuk menghadirkan versi panggung yang memadukan bakat manusia dan kecerdasan buatan. Tantangan terbesar adalah menjaga harmoni antara teknologi modern dan jiwa kreatif sebuah karya seni. Kami harap eksperimen ini dapat diterima dengan antusias," kata Valery Gergiev, Direktur Artistik dan Jenderal Mariinsky dan Bolshoi Theatre.
Opera dalam Kepala Raksasa: Pengalaman Visual Tak Biasa
Lebih dari 170 seniman terlibat dalam produksi ini, termasuk Grand Symphony Orchestra, para solois, paduan suara pria dan wanita, serta tim visual. Salah satu daya tarik utama adalah panggung berupa kepala manusia raksasa setinggi 10 meter, yang di dalamnya menghadirkan dunia-dunia imajinatif melalui video mapping canggih.
Panggung spektakuler ini didukung oleh tim kreatif terbaik:
- Sutradara: Ilya Ustyantsev
- Desainer Kostum: Sergey Novikov
- Penata Panggung: Alexander Kudryavtsev
- Pencahayaan: Alexander Sivaev
- Grafis 3D: Murad Ibatullin
- Mapping Visual: Boris Tsibisov
- Kepala Produksi: Maxim Kozlov
Tokoh utama diperankan oleh Vasily Ladyuk dan Alina Chertash, dua solois internasional yang sering tampil di panggung opera besar Eropa dan Asia.
Peter Dranga: AI Adalah Mitra Kreatif, Bukan Pengganti
Komposer Peter Dranga menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan tentang menggantikan manusia dengan mesin:
“AI membantu mempercepat proses, memberikan opsi, dan memperkaya ide. Ini bukan kompetisi, tapi sinergi. Saya percaya, opera ini bisa mengubah tidak hanya karakter di atas panggung, tapi juga penonton yang menyaksikannya. Karena, pada akhirnya, semua perubahan terjadi dari dalam – dan itulah makna Mandragora.”
Anda mungkin suka:Review Kamera Realme 12 Pro+ 5G: Sehebat Apa Lensa Periskop 3x Termurah?
Post a Comment for "Mandragora, Opera Dunia Pertama yang Dibantu AI Resmi Tayang di Mariinsky Theatre"