BlackBerry Makin Terpuruk, Rugi 53,7 Triliun
Perusahaan asal Kanada, BlackBerry telah mengumumkan kerugian sebesat $4,4 milyar atau sekitar Rp 53,7 triliun pada kuartal keuangan terbaru. Baru-baru ini, pembesut aplikasi BBM ini juga menggandeng Foxconn untuk pengembangan smartphone di masa depan.
BlackBerry mengalami kerugian yang lebih besar dari kuartal sebelumnya, yakni mencapai Rp 53,7 triliun. Hal ini disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah penjualan smartphone besutannya yang loyo. Periode 3 bulan terakhir hingga 30 November 2013, BlackBerry hanya mampu menjual 1,9 juta smartphone yang mayoritas adalah BlackBerry 7, bukan BlackBerry 10.
Tak hanya itu, smartphone BlackBerry 10 yang tak terjual juga berkontribusi besar dalam kerugian tersebut, yakni $2,6 milyar. Seperti yang kita ketahui, BlackBerry 10 awalnya menjadi harapan perusahaan tersebut untuk bangkit dari keterpurukan, tetapi harapan tersebut tak terwujud.
Penjualan smartphone berbasis BlackBerry 10 ini hanya terjual sepertiga dari total keseluruhan penjualan smartphone perusahaan asal Kanada tersebut. Kini BlackBerry menggandeng Foxconn untuk mengembangkan smartphone yang menargetkan pasar negara berkembang, seperti Indonesia, Meksiko, dan Afrika Selatan.
Kerjasama BlackBerry dan Foxconn melalui kontrak selama 5 tahun kedepan ini diharapkan menjadi keputusan jangka panjang yang dapat memperbaiki posisi perusahaan. BlackBerry sendiri saat ini akan melakuklan restrukturisasi untuk mengurangi kerugian dan memangkas biaya operasional.
Seperti yang dilansir dari Slashgear (20/12/2013), CEO BlackBerry, John Chen mengatakan bahwa dirinya tetap optimis bahwa perusahaannya akan mampu melalui masa sulit ini. Ia juga menargetkan bahwa BlackBerry kembali mencetak untung pada tahun 2016 mendatang.
Post a Comment for "BlackBerry Makin Terpuruk, Rugi 53,7 Triliun"